LV - Karena Ancaman pembunuhan dan kondisi Jakarta yang tidak kondusif Presiden Soekarno berniat pindah ke Yogyakarta.
Ide pindah ke Yogyakarta ini pertama
kali dicetuskan Presiden Soekarno setelah mendapat informasi bahwa
kondisi Jakarta kian tak kondusif.
Ketua Komisi Nasional Jakarta Mohammad
Roem mendapat serangan fisik. Kelompok pro-kemerdekaan dan kelompok
pro-Belanda saling serang. Perdana Menteri Sjahrir dan Menteri
Penerangan Amir Sjarifuddin juga nyaris dibunuh simpatisan Belanda.
"Karena itu, pada tanggal 1 Januari
1946, Presiden Soekarno memberikan perintah rahasia kepada Balai Yasa
Manggarai untuk segera menyiapkan rangkaian kereta api demi
menyelamatkan para petinggi negara," ungkap Sukotjo.
Untuk menjalankan perintah Soekarno itu,
delapan pemuda yang sejak Indonesia merdeka mengajukan diri sebagai
pengawal Bung Karno langsung menyiapkan segala sesuatunya.
Delapan pengawal inilah yang kemudian
berjasa dalam keberhasilan operasi senyap itu hingga bisa membawa
Presiden Soekarno tiba dengan selamat pada 4 Januari 1946. Pada saat
itu, belum ada satuan khusus yang bertanggung jawab atas keamanan
Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia.
Peristiwa penyerangan hingga ancaman
pembunuhan yang terjadi di Jakarta menumbuhkan kesadaran akan perlunya
pengawalan dan pengamanan khusus Presiden RI.
Peristiwa KLB Yogyakarta
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Paspampres.
Operasi penyelamatan Presiden RI yang
baru pertama kalinya dilakukan itu kemudian dikenang sebagai Hari Bhakti
Paspampres setiap 3 Januari.
Sejarah Paspampres
1945
Berawal dari delapan personel Tokubetsu Keisatsutai
Sehari setelah Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden. Hari itu juga, delapan provinsi pertama Indonesia
ditentukan.
Ketika itu, bekas tentara Pembela Tanah
Air (Peta) dan Heiho (orang Indonesia yang masuk tentara Jepang) telah
dibubarkan dan dilucuti senjatanya oleh Jepang. Hanya polisi yang masih
memiliki senjata.
Pada saat kabinet dibentuk, para pemuda
polisi dari Tokubetsu Keisatsutai (pasukan polisi istimewa) merasa perlu
ada pengawalan bagi Presiden. Pembantu Inspektur Mangil beserta delapan
polisi pun mengajukan diri untuk mengawal Bung Karno.
Tim ini pula yang kemudian melakukan
operasi penyelamatan Bung Karno dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal
3-4 Januari 1946 dengan menggunakan kereta luar biasa. Keberhasilan
operasi ini kemudian dikenang sebagai hari lahir Paspampres.
1946
Detasemen Kawal Pribadi
Pada masa pemerintahan Soekarno, satuan
pengawal khusus presiden bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP).
Anggotanya berasal dari satuan polisi istimewa. DKP dalam baktinya
berhasil mengamankan Presiden Soekarno dari beberapa upaya pembunuhan.
Beberapa contohnya yakni saat Presiden
Soekarno dijadwalkan untuk berpidato di Makassar pada Januari 1962 dan
penembakan ketika presiden soekarno sedang shalat idul adha di istana
negara. Dalam dua peristiwa itu, sejumlah personel DKP mengorbankan diri
mereka sebagai perisai hidup Presiden.
1962
Resimen Tjakrabirawa
Setelah berbagai upaya pembunuhan
Presiden Soekarno dilancarkan oleh sejumlah kelompok, keamanan Presiden
saat itu pun kian mengkhawatirkan.
Atas usul Menkohankam/KASAB (Kepala
Staf Angkatan Bersenjata) Jenderal AH Nasution, Presiden akhirnya
membentuk sebuah pasukan yang secara khusus bertugas untuk menjaga
keamanan dan keselamatan jiwa kepala negara beserta keluarganya.
Pasukan khusus tersebut dikenal dengan
Resimen Tjakrabirawa. Nama Tjakrabirawa diambil dari nama senjata
pamungkas milik Batara Kresna yang dalam lakon wayang purwa digunakan
sebagai senjata penumpas semua kejahatan.
Kemudian, bertepatan dengan hari ulang
tahun Bung Karno, 6 Juni 1962, dibentuklah kesatuan khusus Resimen
Tjakrabirawa dengan SK Nomor 211/PLT/1962. Pada awalnya, Resimen
Tjakrabirawa hanya terdiri dari Detasemen Kawal Pribadi (DKP), yang saat
itu di bawah pimpinan Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjoyo.
Tjakrabirawa menjadi satuan yang
dipilih dari anggota-anggota terbaik dari empat angkatan, yakni Angkatan
Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian yang masing-masing
terdiri dari satu batalyon. Saat itu, Resimen Tjakrabirawa dipimpin
oleh Komandan Brigadir Jenderal Moh Sabur dengan wakilnya, Kolonel CPM
Maulwi Salean.
1966
Satgas Pomad Para
Setelah peristiwa G 30 S/PKI, Resimen
Tjakrabirawa kemudian dilikuidasi. Selanjutnya, pada 25 Maret 1966
dibentuk Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad)
dengan Letkol CPM Norman Sasono sebagai komandannya.
Dalam tugasnya ini, Satgas Pomad Para
berisikan 2 batalyon Pomad Para, 1 batalyon infanteri Para Raider, serta
1 Detasemen Kavaleri Panser dengan rincian Batalyon Pomad Para sebagai
inti, dengan bantuan dari Denkav Serbu, Denzipur, Korps Musik Kodam V
Jakarta Raya, Batalyon II Pasukan Gerak Tjepat Angkatan Udara, Batalyon
Brimob Polisi Negara, serta Batalyon Infanteri 531/Para Raiders dari
Kodam VIII Brawijaya.
Pada 10 Juni 1967, Direktur Polisi
Militer Angkatan Darat dibebastugaskan dari komando terhadap Satgas
Pomad Para. Pembinaan satuan khusus ini kemudian ditetapkan untuk berada
langsung di bawah perintah Menteri/Panglima Angkatan Darat dan Wakil
Presiden.
1970
Paswalpres
Presiden RI Jenderal TNI Soeharto selaku
Panglima tertinggi ABRI sejak awal tahun 1970 turun langsung membenahi
organisasi ABRI hingga tertata dan terintegrasi di bawah satu komando
Panglima ABRI. Satgas Pomad Para yang saat itu di bawah kendali Markas
Besar ABRI pun ikut dibenahi dengan dikeluarkannya Surat Perintah
Menhankam Pangab Nomor Sprin/54/I/1976 tanggal 13 Januari 1976.
Melalui surat perintah tersebut
ditentukan tugas pokok Paswalpres, yaitu menyelenggarakan pengamanan
fisik secara langsung bagi Presiden RI serta menyelenggarakan juga
tugas-tugas protokoler khusus pada upacara-upacara kenegaraan.
1988
Paspampres
Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor
Kep/02/II/1988 tanggal 16 Februari 1988, ditetapkan Paswalpres masuk
dalam struktur organisasi BAIS TNI.
Dalam perkembangan selanjutnya, kata
“pengamanan” dinilai lebih tepat digunakan daripada “pengawalan” karena
mengandung makna yang menitikberatkan kepada keselamatan obyek yang
harus diamankan.
Sesuai dengan tuntutan tugas sebagai Pasukan Pengawal
Presiden nama satuan Paswalpres diubah menjadi Pasukan Pengamanan
Presiden (Paspampres).
Berdasarkan keputusan Pangab Nomor
Kep/04/VI/1993 tanggal 17 Juni 1993, Paspampres tidak lagi di bawah
Badan Intelijen ABRI, tetapi di bawah Pangab dengan tugas pokok
melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat terhadap Presiden,
Wakil Presiden, serta tamu negara setingkat kepala negara, kepala
pemerintahan, dan keluarganya termasuk undangan pribadi serta tugas
protokoler khusus pada upacara kenegaraan yang dilakukan baik di
lingkungan Istana Kepresidenan maupun di luar.
Setelah 72 tahun berdiri, Paspampres berkembang menjadi organisasi
profesional dengan kemampuan personelnya yang terus ditingkatkan dan
alutsista yang diperbarui.Tantangan Paspampres pun kian beragam seiring
dengan bergantinya rezim pemerintahan. Berbeda Presiden, berbeda pula
tantangan yang dihadapi Paspampres.
PASPAMPRES MASA KINI
Masih teringat jelas di benak Letnan Satu Dio Muhammad Putra
Utama saat mengamankan Joko Widodo-Jusuf Kalla seusai pelantikan sebagai
presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.
Saat itulah pertaruhan bagi Dio sebagai anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Di situ kita diuji emosinya, ketahanan fisik kita," cerita Dio saat berbincang dengan Kompas.com di Markas Komando Paspampres di Tanah Abang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat itu, rakyat tumpah di sepanjang jalan yang dilintasi
Jokowi-JK dari Kompleks Parlemen, Senayan, lokasi pelantikan, hingga
Istana Kepresidenan.
Karena jalanan dipenuhi warga yang antusias, tim Paspampres
memutuskan turun dari kendaraan dan berjalan kaki membuka jalan sejak
kawasan Semanggi.
Ujian semakin berat ketika Jokowi-JK keluar dari mobil dinas
lalu melanjutkan perjalanan dengan menumpang kereta kencana dari
Bundaran Hotel Indonesia.
Jokowi-JK tampil terbuka tanpa jarak dengan warga yang menyemut sepanjang jalan.
Dio mengakui sempat muncul emosi ketika itu. Pasalnya, sulit
meminta warga untuk tidak terlalu dekat dengan Presiden dan Wapres.
Keselamatan pemimpin negara tetap yang utama.
"Kami harus benar-benar menahan emosi dengan cara senyum saja,
tidak terlalu kaku dan saling berkomunikasi dengan rekan kami. Jadi
kalau ada rekan yang terlihat mulai emosi, mulai capek, kami saling
mengingatkan," cerita Dio.
Momen itu menjadi pengalaman yang paling menarik bagi Dio selama menjadi Paspampres sejak 2013.
Perisai Hidup
Sambil mengajak kami berkeliling Markas, Dio menceritakan suka duka selama menjadi Paspampres.
Padatnya kegiatan Presiden, menjadi tantangan bagi Paspampres.
Belum lagi minimnya waktu bertemu keluarga.
“Awalnya keluarga kaget, setelah saya nikah. Awalnya protes kok
liburnya tidak sesuai jadwal. Misalnya orang biasa liburnya
Sabtu-Minggu, kalau Paspampres menghitungnya tidak mengenal libur akhir
pekan. Libur tergantung pada waktu naik dinas, turun dinas, dan
pembinaan," ujar Dio.
"Kami sebagai perisai hidup, senantiasa
siap mengamankan dan melindungi bapak presiden, ibu negara beserta,
keluarganya bila terjadi ancaman. Karena itu, sudah menjadi tugas dan
tanggung jawab kami sebagai Paspampres. Itu suka dan duka kami," kata
dia.
Namun, duka dari semua risiko tersebut hilang jika melihat kebanggaan bisa bergabung dengan Paspampres.
"Saya rasa kalau jadi Paspampres suatu hal yang tidak mudah
sebenarnya. Tidak semua orang berkesempatan jadi Paspampres. Saya
mensyukuri, banyak bersyukur, jadi dukanya tidak terlihatlah," kata Dio.
WEBSITE JUDI ONLINE TERPERCAYA 100 %
AGEN TARUHAN BOLA | AGEN NOMOR 2D & 4D | AGEN POKER TERPERCAYA | AGEN CASINO ONLINE
[ KLIK GAMBAR UNTUK JOIN / REGISTER ]
AYO BURUAN BERGABUNG BERSAMA KAMI DI
BalasHapus======== WWW.BOLA206.NET ========
Hanya 1 Rekening Anda Sudah Bisa Bermain Di Bola206
1 User id Sudah Bisa Bermain Semua Game Di bawah Ini.
- BANDAR SABUNG AYAM S1288 & CF88 & SV388 ( LIVE )
- BANDAR SABUNG BANTENG CF88 ( LIVE )
- SBOBET BOLA
- SBOBET CASINO
- ION CASINO
- IBCBET/MAXBET
- CMD
- GD88
- 855CROWN
- 988bet
- MAXBET
- Balap Anjing & Balap Kuda S1288
Minimal DP & WD 50RB
Proses DP & WD HANYA 2 MENIT
( Via Live Chat ) Respon Cepat
Costumer Service 24 Jam Online :
Pin BBM : D62C46CB
Pin BBM : DD9CE49A
Line ID : bola206
Skype : Bola206
FB : Bola206
Twitter : Bola206
Pinterest : Bola206
Dapatkan juga :
Bonus Rollingan Casino 1%
Bonus Cashback Sabung Ayam & SPORTBOOK 5%
Bonus Refferral SPORTBOOK 2,5% SEUMUR HIDUP
======== WWW.BOLA206.NET ========
http://www.bola206.ml/2017/05/agent-betting-online-terpercaya-sejak.html
http://hotbola206.blogspot.com/2018/02/chelsea-bisa-matikan-messi-beginilah.html
http://hotbola206.blogspot.com/2018/02/chelsea-takut-ancaman-messi.html
http://hotbola206.blogspot.com/2018/02/bek-chelsea-kenang-momen-epik-gol.html
Agen bola Terpercaya,
Agen Sbobet Terpercaya,
Agen casino,
Agen Bola Terpercaya,
Bandar Sabung Ayam (LIVE),
Agen Sabung Ayam,
Sabung Ayam Online,
Sabung Ayam,